TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
SUKU MAANYAN ( DAYAK MAANYAN )
KALIMANTAN TENGAH
Disusun
Oleh :
Nama : BIBIM NUGROHO
NPM :
21412455
Kelas : 1IC05
Dosen : SRI WULANDARI. DR
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN
TEKNIK MESIN
2013
A.
SUKU MAANYAN ( DAYAK MAANYAN ), KALIMANTAN TENGAH
Suku Dayak Maanyan adalah salah satu dari bagian Subsuku Dayak, dan juga merupakan salah satu dari suku-suku Dusun (Kelompok Barito
bagian Timur) sehingga disebut juga Dusun Maanyan. Suku Dayak Maanyan mendiami bagian timur
provinsi Kalimantan Tengah.
Suku Dayak Maanyan
merupakan suku yang baru muncul dalam sensus tahun 2000 dan merupakan 2,80%
dari penduduk Kalimantan Tengah.
Menurut situs "Joshua Project" disebutkan suku Dayak Maanyan
berjumlah 71.000 jiwa. Di Suku Dayak Manyan ini terdapat
beberapa agama, yaitu agama kristen, islam dan kaharingan.
Keunikan dari Suku Dusun Maanyan
ini antara lain adalah mereka masih mempraktikkan
ritus pertanian, upacara kematian yang rumit, serta memanggil dukun (balian)
untuk mengobati penyakit mereka.
B.
BUDAYA SUKU DAYAK MAANYAN
Bahasa
Bahasa Dayak Maanyan, Ngaju, Banjar, Indonesia
dan banyak memiliki persamaan dengan bahasa
di Madagaskar.
contoh bahasa Maanyan adalah kamu = Hanyu, Mandi = Mandru,s Tidur = manree.
Lagu Daerah Dayak Maanyan
Suku Dayak Maanyan ini juga memiliki
beberapa lagu daerah yaitu :
C.
PENINGGALAN
PENINGGALAN SUKU DAYAK MAANYAN
Hujung Panti
Hujung Panti adalah sebuah
tonggak kayu yang gunanya adalah tempat orang Maanyan kuno
memandikan anak disungai untuk pertama kalinya yang disebut "Mubur
Walenon'. Tonggak kayu itu
dipakai hingga abad ke-14, terletak di sebelah barat laut kota Banjarmasin.
Belontang
Tempat ditemukan Belontang dan makam kuno dari kayu besi terletak di
Liang Anggang. Belontang dalam adat orang Maanyan adalah sebagai simbolis arwah orang yang
sudah meninggal diadakan pesta adat secara sempurna.
Gunung
Pematon
Gunung Paramaton atau gunung
Madu-Maanyan, tempat penyimpanan pusaka
kerajaan Nansarunai, sesudah dirampas kembali dari Tanjung Negara atau Banjarmasin pada tahun 1362.
Pemukiman
Nansarunai Kuno
Di km 24
dari Martapura ke
arah Rantau, 150 m kanan jalan terdapat sebuah gua dan tanah yang sedikit
ditumbuhi pepohonan. Diduga tempat itu adalah bekas pemukiman yang disebut
Nansarunai kuno hingga awal abad ke-13, dan belum mengenal pemerintahan sistem
raja. Sesudah Nansarunai dipindahkan ke Banua Lawas, baru timbul pemerintahan
dalam bentuk kerajaan serta lahirnya hukum adat yang dipakai oleh orang Maanyan
hingga sekarang.
Sumber: