Minggu, 23 Juni 2013

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR SUKU MAANYAN ( DAYAK MAANYAN ) KALIMANTAN TENGAH



TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
SUKU MAANYAN ( DAYAK MAANYAN )
KALIMANTAN TENGAH





Disusun Oleh :
Nama        : BIBIM NUGROHO
NPM         : 21412455
Kelas         : 1IC05
Dosen        : SRI WULANDARI. DR




FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
2013



A.   SUKU MAANYAN ( DAYAK MAANYAN ), KALIMANTAN TENGAH


     Suku Dayak Maanyan adalah salah satu dari bagian Subsuku Dayak, dan juga merupakan salah satu dari suku-suku Dusun (Kelompok Barito bagian Timur) sehingga disebut juga Dusun Maanyan. Suku Dayak Maanyan mendiami bagian timur provinsi Kalimantan Tengah.
     Suku Dayak Maanyan merupakan suku yang baru muncul dalam sensus tahun 2000 dan merupakan 2,80% dari penduduk Kalimantan Tengah.
     Menurut situs "Joshua Project" disebutkan suku Dayak Maanyan berjumlah 71.000 jiwa. Di Suku Dayak Manyan ini terdapat beberapa agama, yaitu agama kristen, islam dan kaharingan.
    Keunikan dari Suku Dusun Maanyan ini antara lain adalah mereka masih mempraktikkan ritus pertanian, upacara kematian yang rumit, serta memanggil dukun (balian) untuk mengobati penyakit mereka.

B.   BUDAYA SUKU DAYAK MAANYAN
Bahasa
     Bahasa Dayak MaanyanNgajuBanjarIndonesia dan banyak memiliki persamaan dengan bahasa di Madagaskar. contoh bahasa Maanyan adalah kamu = Hanyu, Mandi = Mandru,s Tidur = manree.
Lagu Daerah Dayak Maanyan
     Suku Dayak Maanyan ini juga memiliki beberapa lagu daerah yaitu :

C.   PENINGGALAN PENINGGALAN SUKU DAYAK MAANYAN

Hujung Panti
     Hujung Panti adalah  sebuah  tonggak kayu  yang  gunanya adalah tempat orang Maanyan kuno memandikan anak disungai untuk pertama kalinya yang disebut "Mubur Walenon'. Tonggak kayu  itu dipakai hingga abad ke-14, terletak di sebelah barat laut kota Banjarmasin.
Belontang
     Tempat ditemukan Belontang dan makam kuno dari kayu besi terletak di Liang Anggang. Belontang dalam adat orang Maanyan  adalah sebagai simbolis arwah orang yang sudah meninggal diadakan pesta adat secara sempurna.
Gunung Pematon
     Gunung Paramaton atau  gunung Madu-Maanyan, tempat penyimpanan  pusaka kerajaan Nansarunai, sesudah dirampas kembali dari Tanjung Negara atau Banjarmasin pada tahun 1362.
Pemukiman Nansarunai Kuno
     Di km 24 dari Martapura ke arah Rantau, 150 m kanan jalan terdapat sebuah gua dan tanah yang sedikit ditumbuhi pepohonan. Diduga tempat itu adalah bekas pemukiman yang disebut Nansarunai kuno hingga awal abad ke-13, dan belum mengenal pemerintahan sistem raja. Sesudah Nansarunai dipindahkan ke Banua Lawas, baru timbul pemerintahan dalam bentuk kerajaan serta lahirnya hukum adat yang dipakai oleh orang Maanyan hingga sekarang.

Sumber: