PENANGANAN LIMBAH PADAT
Setelah
sebelumnya dijelaskan apa itu pengertian dari limbah padat, klasifikasi menurut
jenis zatnya, macam-macam istilah penggolongan sampah, dan dampak yang dihasilkan
dari limbah padat tersebut, berikut ini akan diberitahukan beberapa metode
penanganan dari limbah padat serta material-material yang dapat di daur ulang
beserta prosesenya.
1. Penimbunan Terbuka
Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum
dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka (open dumping) dan metode sanitary
landfill. Pada metode penimbunan terbuka, .
Di lahan penimbunan terbuka, berbagai hama dan kuman penyebab penyakit
dapat berkembang biak. Gas metan yang dihasilkan oleh pembusukan sampah organik
dapat menyebar ke udara sekitar dan menimbulkan bau busuk serta mudah terbakar.
Cairan yang tercampur dengansampah dapat merembes ke tanah dan mencemari tanah
serta air.
2. Sanitary Landfill
Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun dalam
lubang yang dialasi iapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah
perembesan limbah ke tanah. Pada landfill yang lebih modern lagi, biasanya
dibuat sistem Iapisan ganda (plastik – lempung – plastik – lempung) dan
pipa-pipa saluran untuk mengumpulkan cairan serta gas metan yang terbentuk dari
proses pembusukan sampah. Gas tersebut kemudian dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik.
3. insinerasi
Insinerasi adalah pembakaran sampah/limbah padat
menggunakan suatu alat yang disebut insinerator. Kelebihan dari proses
insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90 %).
Selain itu, proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan listrik atau untuk pemanas ruangan.
4. Pembuatan kompos padat dan cair
Metode ini adalah dengan mengolah sampah organic
seperti sayuran, daun-daun kering, kotoran hewan melalui proses penguraian oleh
mikroorganisme tertentu. Pembuatan kompos adalah salah satu cara terbaik dalam
penanganan sampah organic. Berdasarkan
bentuknya kompos ada yang berbentuk padat dan cair. Pembuatannya dapat dilakukan dengan
menggunakan kultur mikroorganisme, yakni menggunakan kompos yang sudah jadi dan
bisa didapatkan di pasaran seperti EMA efectif microorganism 4.EMA merupakan
kultur campuran mikroorganisme yang dapat meningkatkan degaradasi limbah atau
sampah organic.
5. Daur Ulang
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu
bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang
sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku
yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan,
dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas
kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern
dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and
Recycle).
Material-material yang dapat didaur
ulang dan prosesnya
1. Bahan bangunan
Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan
dihancurkan dengan mesin penghancur, kadang-kadang bersamaan dengan aspal, batu
bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan
semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan
bangunan baru semacam bata.
2. Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses
daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan
tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemrosesannya. Misalnya, baterai
jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih
serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai mobil
umumnya jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang.
3. Barang Elektronik
Barang elektronik yang populer seperti komputer dan
handphone umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat
ekonominya. Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah
logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon,
dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip, processor,
kabel, resistor, plastik, dll). Namun tujuan utama dari proses daur ulang,
yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya
proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas.
4. Logam
Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak
didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat
dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam
pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak
mengurangi kualitas logam tersebut.
Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan
bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam
dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam
sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.
5. Bahan Lainnya
Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari
botol dan lain sebagainya dibersihkan dari bahan kontaminan, lalu dilelehkan
bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai bahan
bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan
menggunakan 30% material kaca daur ulang.
Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan
kertas bekas yang telah dijadikan pulp dengan material kertas baru. Namun
kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal
ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material
baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.
Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti
mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini.
Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang
membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu
kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di
tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis
plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE
untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga
mempermudah proses daur ulang.